PT Anugerah Mustika Ostindo Berkolaborasi Dengan Badan Riset Dan Inovasi Riset (BRIN) Dalam Penerapan Formulasi Teknologi Pestisida Ramah Lingkungan Berbasis Bakteri Dan Kapang

1kerjasama-lipi
Kerjasama dengan LIPI
August 22, 2016
picture2

picture1

Cibinong-Humas BRIN. Sebagai satu-satunya badan penelitian nasional, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) senantiasa konsisten melakukan riset-riset mumpuni selaras dengan visi misinya dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui Pusat Riset Mikrobiologi Terapan (PRMT) Organisasi Hayati dan Lingkungan (ORHL), BRIN menandatangani kerja sama dengan mitra industrinya, PT Anugerah Mustika Ostindo tentang Teknologi Pestisida Ramah Lingkungan Berbasis Bakteri Bacillus dan Kapang Trichoderma dalam Asap Cair. Penandatangan berlangsung di Gedung Teratai Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno BRIN, Cibinong, pada Kamis (27/4).

Kepala PRMT BRIN, Ahmad Fathoni mengapresiasi atas dukungan PT Anugerah Mustika Ostindo terhadap pemanfaatan hasil riset BRIN. Dirinya menegaskan bahwa tak hanya hilirisasi hasil riset, namun implementasi riset juga bermuara pada tahap komersialisasi. Oleh karena itu, penting untuk merancang program dalam menjawab problem riil stakeholders.

“Dalam hal kerja sama, merancang kegiatan basisnya yang pertama adalah permasalahan yang ada di mitra, setelah dibawa ke laboratorium, kita kembangkan untuk penyelesaian. Kedua, basisnya kita komitmen sama-sama kembangkan kebutuhan terhadap produk yang kemungkinan semakin besar,” terang Fathoni.

“Dari aspek riset dan development, BRIN kemudian melakukam pengujian di lapangan dengan mitra. Kalau sudah terbangun eskosistem, kami cukup yakin hasil-hasil riset yang dihasilkan tepat sasaran dan teknologi tepat guna bisa digunakan oleh mitra kami,” sambung Fathoni.

Lebih lanjut Fathoni mengatakan, Tantangan kita adalah teknologi translasi yaitu bagaimana menghantarkan hasil riset dari laboratorium ke lapangan. “Ini yang masih menjadi tantangan. Karena setelah diuji laboratorium bagus, belum tentu setelah lapangan aktivitas sama. Ke depan yang perlu dipikirkan adalah standarisasi proses dan kualitas produk, BRIN mendukung tenaga ahli, dan peralatan analisis untuk membuktikan (bahwa) secara activititas teruji yang memenuhi standar,” tegasnya.

Fathoni berharap, kerja sama yang sepakati bisa jangka panjang, tidak hanya mengembangkan produk tetapi harus sampai ke implementasi produk. “Intinya kita melanjutkan kerja sama yang sebelumnya sudah dilakukan inisiasi sejak tahun 2004 yakni teknologi biopeptisida pemanfaatan mikroba tertentu yang fokus di (industri perkebunan, seperti) kelapa sawit,” harap Fathoni.

Pada kesempatan yang sama, Manajer Penelitian dan Pengembangan PT. Anugerah Mustika Ostindo, Radix Setiawan, mengungkapkan alasan memilih formula bakteri Bacillus dan kapang Trichoderma dalam asap cair. “Dari prototipe yang sudah dibuat oleh BRIN, musuh alami dari penyakit yang kita ingin kendalikan, sudah ada buktinya berupa tulisan, jurnal, dan produk prototipe,” tuturnya.

Radix berharap sesuai tahapan kerja, pada tahun 2024 sudah ada target produk yang dapat diaplikasikan dengan baik. “Kami secara umum siap berkolaborasi dan mendukung terhadap riset yang dilakukan Tim periset PRMT BRIN baik sumberdaya, sarana dan finansial, bisa kita support. Kita harapkan dengan kerjasama selalu akan ada hal yang bermanfaat yang bisa dapatkan bersama- sama dan terus bertambah tidak stagnan disatu sisi,” tuturnya.

Radix juga menyambut baik kesepakatan dengan BRIN. “Kegiatan riset yang telah dikembangkan peneliti BRIN dapat memberikan nilai tambah khususnya dalam pengembangan dan pemasaran produk untuk upaya optimalisasi lahan- lahan marginal,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Kerja Sama sekaligus Ketua Kelris Pemulihan Mikrobiologis, PRMT BRIN, Novik Nurhidayat mengungkapkan harapannya agar kerja sama riset dapat berjalan sampai di ujung masyarakat pengguna. “Kerja sama laboratorium kami dengan banyak perusahaan sudah berjalan lama, beberapa produk inventif dan inovatif berbasis miktroorganisma sudah dikembangkan dan digunakan dalam banyak industri dan dimanfaatkan masyarakat banyak,” paparnya.

“Intinya pada kerja sama yang disepakati kali ini, adalah kita menggabungkan kekuatan sumber daya mikroorganisma terpilih dan juga beberapa bahan alami terseleksi untuk melawan serangan penyakit pada tanaman industri seperti sawit, mulai dari bawah sampai ke atas, buah, kita coba dan hasilnya sudah terlihat di perkebunan sawit di Belitung Barat,” ungkap Novik.

Perwakilan PT Anugerah Mustika Otsindo, Rizki Anugerah, sebagai manager produksi mengharapkan ke depan masih ada kerja sama-kerja sama yang lain. “Kami masih perlu bimbingan dari BRIN. Kerja sama ini masih panjang dan jangan hanya sampai di sini saja. Kami berharap ke depan akan ada produk- produk lain yang bisa kita telurkan Bersama,” pungkasnya.